Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

mengupas liberal kiri , dan sosialis kanan

Gambar
   AKHIR-AKHIR ini terjadi semacam revitalisasi isu "kiri dan kanan" dalam berbagai diskusi di forum publuk dan media massa, polarisasi di buat umumnya masih mengikuti pembagian klasik, kaum sosialis dan ide  ide marxis di tempatkan di kiri sementara kaum liberal dan ide ide liberalisme di letakkan di kanan.    betulkah polarisasi seperti ini ? dalam beberapa hal, yang sebgaimana pada umum di ketahui, dalam doktrin marxisme asal usul penindasan adalah pemilikan pribadi terhadap terhadap sarana sarana produksi. pemilihan inilah yang menjadi fondasi struktur masyarakat kapitalis. agar masyarakat lebih baik, struktur ini harus di bongkar, di hancurkan. untuk itu, yang harus di lakukan adalah  to start from the basic ( mulai dari dasar ), yang menghilangkan hak milik pribadi.karena itu, dalam manifesto marx (dan engels) yang terkenal itu , pelenyapan pemilikan pribadi di anggap sebagai aksi sentral yang revolusioner.    dalam perdebatan kaum kiri pada akhir abad ke -19

SEJARAH MAKAM AGUNG PLANGGARAN BLEGA BANGKALAN

Gambar
Berkembang di tengah-tengah masyarakat tentang kisah Makam Agung Blega yang berada di Dusun Karang Kemasan, Blega. Banyak versi cerita yang beredar dari mulut ke mulut mau pun yang berada di internet,  Ada pun mengenai keaslian berita, kevaliditasan kisah, penulis sejauh ini masih belum menemukan bukti-bukti otentik yang bisa diterima secara ilmiah.   Dikisahkan bahwasanya ada seorang Kiayi bernama Ki Demang. Dia menyebarkan Islam di tanah Madura. Membangun Masjid. Membangun Padepokan. Dan padepokannya berpusat di tempat beranama Aras Pelakaran (sekarang bernama Arus Baya, Bangkalan). Sebelumnya Ki Demang telah meminang gadis Aras Pelakaran hingga akhirnya memiliki 5 orang anak: Pangeran Pramono Pangeran Pratolo Pangeran Pratali Pangeran Pranangka Pangeran Pragalbo Masing-masing dari anak-anak Ki Demang diutus dan disebar ke penjuru Pulau Madura. Pangeran Pramono ditugaskan ke Sumenep. Pangeran Pratolo ditugaskan ke Pamekasan. Pangeran Pratali ditugaskan ke Sa

Menyikapi Malu Menurut Ulama, Salaf

وقد قالوا : العبادة اثنان وسبعون بابا أحد وسبعون فى الحياء من الله تعالى وواحد فى جميع أنواع البر، ‘Ulama’ salaf berkata; “’Ibadah memiliki 72 pintu, yang 71 pintu ada pada rasa malu kepada Allah Ta’ala, dan yang satu pintu ada pada segala macam ‘amal kebajikan”. وفى الحديث : "استحيوا من الله تعالى حق الحياء" . قالوا : إنا نستحي يا رسول الله والحمد لله . قال : "ليس ذلك، ولكن من استحيا من الله تعالى فليحفظ الرأس وما وعى والبطن وما حوى وليذكر الموت والبلى، ومن أراد الآخرة ترك زينة الحيات الدنيا فمن فعل ذلك فقد استحي من الله تعالى حق الحياء". Dalam sebuah hadits disebutkan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda;  “Malulah engkau kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar malu”.  Mereka (Shahabat) berkata; Wahai Rasulallah, sesungguhnya kami malu, alhamdulillah. Beliau menjawab:  “Bukan demikian, tetapi barangsiapa yang malu kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar malu, hendaklah ia menjaga kepala dan apa yang dikandungnya, menjaga perut dan